Sebuah Review — Mengkomunikasikan Informasi Asuransi di Website
Pendahuluan
Gw mencoba untuk melakukan review kecil-kecilan. Tulisan ini berisi tentang evaluasi sebuah proses pencarian dan pemahaman informasi produk asuransi di website Ilovelife.
Scenario
Randy sudah menikah belum punya anak. Mempunyai asuransi dari kantor dan BPJS. Dia orang awam yang baru belajar mengatur keuangan dan safety net. Randy tahu fungsi dan keuntungan dari produk asuransi. Mayoritas informasi didapatkan dari akun IG financial planner yang sering menjelaskan cara atur uang dan salah satunya adalah asuransi.
Selain itu dia belajar sendiri dengan bertanya ke orang-orang sekitar dan yang udah punya asuransi seperti ke teman kerja dan keluarga/kerabat. Stigma yang terbentuk dari hasil tanya-tanya ternyata harus hati-hati dengan asuransi, banyak penipuan dan harus baca detail apa yang didapatkan, apa yang diwajibkan, cover apa aja, premi gw hangus apa ga, ribet ga klaimnya, dst.
Dia memberanikan diri untuk mencari-cari informasi asuransi di internet, coba untuk googling dan ketemulah dengan website I love life.
Homepage
Pada halaman ini tidak ditemukan penjelasan apa itu I love Life. Sebagai orang awam asuransi, Randy bingung dan mencari tahu apa itu I love Life tetapi di bar navigasi tidak ditemukan. Jika diperhatikan lagi ternyata ada logo di pojok kiri atas, yang menjelaskan bahwa perusahaan ini adalah bagian dari Astra Life.
Coba iseng scroll ke bawah ada informasi lagi ternyata.
Randy melihat ada profile “Berkeluarga”. Dia merasa relate dengan profilenya akan tetapi dia berekspektasi untuk bisa di-klik profilenya dan berharap bisa lebih lagi belajar dan memahami mengapa berkeluarga perlu menaikkan uang pertanggungan.
Section ini baik untuk menggugah orang. Menurut dia, tidak ada konteks/trigger yang bisa menggugah dia, mengapa mesti menambah lagi asuransi pribadi.
Section ini memberikan konteks betapa pentingnya sebuah trust dan dapat diandalkan sebuah institusi keuangan. Menurut Randy ini baik.
Product Page
Randy mencoba untuk memilih ke Cek Flexi life.
Ini adalah halaman produk yang bernama Flexi Life. Dia membaca deskripsi dan mencoba lihat video. Ternyata video itu adalah penjelasan yang yang embedded dari Youtube. Menarik juga. Lalu dia klik “Cek Sekarang”.
“Lho kok masuk sini? Saya kan mau tahu lebih detail tentang Flexi Life. Halaman apa ini?” Dia mencoba untuk kembali lagi ke halaman produk.
Randy menemukan informasi lebih lanjut mengenai Flexi Life di bagian bawah. Pada awal-awal, dia tidak ngeh kalau bisa di-scroll ke bawah.
Randy bertanya: “Upgrade/Downgrade itu apaan sih? Emang biasanya kalau mau beli asuransi mesti cek medis ya? Bisa ga sih gw cuma mau setahun aja, ga perlu sampe 85 tahun?“
Dia scroll ke bawah lagi menemukan FAQ. Menurut Randy ini cara penyampaian informasi yang baik.
Ini adalah komentar Randy mengenai FAQ
- Ohh biasanya uang pertanggungan dan premi itu ga bisa ditentuin sendiri ya?
- Wah banyak banget yang mesti dibaca. pusing.
- ok jadi kalau gw beli, trus gw meninggal, istri gw dapet 100% uang pertanggungan ya? gitu ya?
- Gimana kalau gw udah punya asuransi dari tempat lain? boleh klaim dua-duanya kan berarti?
Randy bilang bahwa FAQ ini posisinya terlalu di bawah, padahal cukup penting bagi dia untuk mengetahuinya.
Scroll lagi ke bawah, Randy menemukan ini.
Setelah di-input data-datanya, dia coba klik “Lihat Hasil” dan tidak ada yang berubah ini. “Error ya webnya? atau inet gw lemot ya?” kata Randy.
Randy harus scroll ke-bawah untuk menemukan hasil dari calculator premi tadi. Dia juga mencoba untuk klik-klik Flexi Life yang ada di kolom kiri tetapi tidak bisa.
Summary
Dari hasil review dengan konteks mencari informasi asuransi dan produk yang ada di website IloveLife dapat disimpulkan bahwa:
A. Istilah asuransi susah dipahami. Penjelasan dengan bahasa yang lebih awam bisa memudahkan calon nasabah untuk mengeti informasi yang ingin disampaikan.
B. Menggunakan banyak illustrasi mengganggu CTA
C. Alur membaca dan pencarian informasi loncat-loncat. Lebih baik arahkan untuk mencari dan menggali informasi tentang produk terlebih dahulu, baru berikan harga.
D. Section header begitu besar sehingga tidak tahu kalau halaman dapat di-scroll. Sehingga melewati banyak informasi yang bisa dicerna untuk menyadarkan calon nasabah mengapa butuh asuransi dan lasan mengapa beli di platform ini.
Sebuah Catatan…
Dari sisi platform, ada dua challenge yang bisa di-highlight, yaitu:
- memudahkan penyampaian informasi ke calon nasabah untuk memahami kegunaan produk dan menggugah motivasi
- memudahkan proses pembelian dan pengisian data
Tulisan ini fokus ke poin yang pertama.
Pembelian asuransi itu banyak yang wajib dipertimbangkan. Calon nasabah perlu mengetahui informasi-informasi yang mudah dipahami dan tidak misleading. Perlu diingat juga calon nasabah selalu membandingkan dengan produk yang lain. Let them do it.
Pembelian asuransi itu dibangun berdasarkan trust and expected to be reliable. Hal ini muncul dikarenakan pengalaman atau cerita-cerita yang biasanya terjadi di orang-orang terdekat calon nasabah.
Pembelian asuransi via digital itu bisa ditargetkan ke calon nasabah yang belum pernah beli asuransi pribadi dan ingin mengetahui dan membeli sendiri tanpa dorongan/arahan dari agen. Calon nasabah ini hanya butuh bantuan penjelasan informasi.
Segini aja review kecil-kecilan dari gw mengenai tahap pencarian dan pemahaman informasi dari sebuah website produk asuransi. Semoga bermanfaat ya.
Terima kasih